Watch Panggil Aku Ayah (2025) Streaming

Panggil Aku Ayah (2025)

95287 votes, average 7.0 out of 10

Review Film Panggil Aku Ayah (2025) – Drama Mengharukan tentang Keluarga Tanpa Ikatan Darah

Panggil Aku Ayah adalah film drama keluarga terbaru karya sutradara Benni Setiawan yang diadaptasi dari film Korea populer Pawn (2020). Dibintangi Ringgo Agus Rahman, Boris Bokir, Myesha Lin, dan Tissa Biani, film ini berhasil membungkus kisah klasik melodrama menjadi pengalaman sinematik yang hangat sekaligus menguras air mata.


Sinopsis Singkat

Cerita berawal dari Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan Tatang (Boris Bokir), dua penagih utang yang hidupnya berubah total setelah menerima seorang anak kecil bernama Intan (Myesha Lin) sebagai jaminan utang. Ibunya, Rossa (Sita Nursanti), terpaksa menitipkan Intan sebelum berangkat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

Awalnya, Intan hanyalah “beban” yang harus mereka jaga sementara. Namun seiring waktu, hubungan antara Intan dan kedua pria ini berkembang menjadi ikatan layaknya ayah dan anak. Ketika ancaman perpisahan menghampiri, Dedi dan Tatang sadar bahwa keluarga tidak selalu dibangun dari darah, melainkan dari cinta dan kebersamaan.


Kekuatan Film

1. Akting yang Menghidupkan Cerita

Meski karakter Dedi sangat penting untuk alur, spotlight justru berhasil dicuri oleh Myesha Lin sebagai Intan kecil. Aktingnya yang natural membuat penonton tertawa, tersenyum, dan menangis bersamanya. Ringgo Agus Rahman kembali menunjukkan kemampuannya sebagai “aktor bapak” terbaik di Indonesia, sementara Boris Bokir memberikan sentuhan komedi yang pas tanpa merusak nuansa emosional film.

2. Sentuhan Budaya Lokal

Adaptasi ini tidak hanya menyalin cerita asli, tetapi juga menyesuaikan latar dengan budaya Sunda. Penggunaan bahasa, detail lingkungan, dan suasana perkampungan dibuat sangat mirip dengan kehidupan nyata di Indonesia, sehingga terasa dekat bagi penonton lokal.

3. Pengolahan Emosi ala Sinema Korea

Benni Setiawan mampu memadukan sensitivitas khas film Korea dengan kehangatan budaya Indonesia. Tata musik, sinematografi, dan pengaturan tempo berhasil menuntun penonton melalui gelombang emosi yang halus namun menghujam.


Kelemahan Film

  1. Babak Ketiga yang Melemah
    Banyak penonton merasa ritme mulai melambat ketika Intan dewasa (Tissa Biani) muncul. Chemistry yang kuat di awal film sedikit meredup karena alur menjadi lebih mellow dan slow-burn.

  2. Penyelesaian yang Terburu-buru
    Beberapa momen klimaks, seperti adegan “sepatu”, kehilangan makna karena penempatan yang kurang tepat.

  3. Beberapa Pertanyaan Tak Terjawab
    Motivasi Rossa mempercayakan anaknya kepada Dedi tidak dijelaskan secara mendalam, sehingga terasa sedikit janggal bagi sebagian penonton.


Perbandingan dengan Versi Asli (Pawn, 2020)

Bagi yang pernah menonton versi Korea, Pawn terasa lebih rapi dalam transisi emosi dan konflik. Namun, Panggil Aku Ayah punya keunggulan tersendiri: kedekatan budaya, penggambaran realitas sosial Indonesia, dan chemistry pemain yang terasa alami.

Film ini berhasil mempertahankan pesan utamanya — bahwa keluarga tidak selalu ditentukan oleh hubungan darah, tetapi oleh pilihan untuk saling menjaga.


Pesan Moral

  • Cinta dan kasih sayang dapat tumbuh di tempat yang tidak terduga.

  • Keluarga adalah tentang komitmen, bukan sekadar ikatan biologis.

  • Kehidupan keras tidak selalu memadamkan harapan, justru sering melahirkan hubungan yang paling tulus.


Prediksi Ketersediaan Streaming di Indonesia

Saat artikel ini ditulis (9 Agustus 2025), Panggil Aku Ayah belum tersedia di layanan streaming resmi. Berdasarkan pola rilis film Visinema sebelumnya, ada kemungkinan film ini akan hadir di:

  • Netflix Indonesia – Mengingat kolaborasi sebelumnya dengan Visinema.

  • Prime Video – Sering menggaet film lokal pasca-penayangan bioskop.

  • Disney+ Hotstar – Menjadi salah satu platform favorit untuk drama keluarga Indonesia.

Untuk memantau ketersediaan resmi, Anda bisa cek secara berkala di JustWatch Indonesia.


Kesimpulan

Panggil Aku Ayah adalah drama keluarga yang memadukan humor, kesedihan, dan kehangatan dalam satu paket. Meski memiliki beberapa kelemahan di babak akhir, kekuatan akting, kedekatan budaya, dan pesan moral yang kuat membuatnya layak ditonton, terutama bagi pecinta drama yang mengaduk perasaan.

Bagi yang ingin merasakan roller coaster emosi — dari tawa, haru, hingga tangis — film ini adalah pilihan tepat. Dan ketika nanti hadir di platform streaming, pastikan Anda menontonnya bersama keluarga atau sahabat, karena momen-momen emosionalnya akan terasa lebih dalam.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menonton Panggil Aku Ayah di bioskop selagi tayang! Dan pantau terus update ketersediaan streaming resminya di JustWatch Indonesia.

Posted on:
Year:
Duration: 120 Min
Country:,
Release:
Language:Bahasa indonesia,