Review Film Agen +62 (2025): Satir Cerdas tentang Judi Online dan Chaos Dunia Intelijen Indonesia
Disutradarai oleh Dinna Jasanti dan ditulis oleh Candra Aditya, Diva Apresya, dan Salman Aristo, Agen +62 adalah film komedi aksi-spionase yang mencoba mengungkap sisi absurd dari dunia intelijen Indonesia.
Cerita berpusat pada Dito (Keanu Angelo) dan Martha (Rieke Dyah Pitaloka), dua agen dari PUANAS (Pusat Usaha Nasional)—sebuah lembaga intelijen fiktif dengan status terendah di negeri ini. Justru karena status itu, data mereka selamat dari serangan siber masif yang melumpuhkan lembaga-lembaga elit. Melihat celah, PUANAS ditugaskan menangani kasus besar: judi online yang merajalela dan melibatkan tokoh politik ternama.
Pemeran Utama
-
Keanu Angelo sebagai Dito: agen muda yang kocak tapi penuh semangat.
-
Rieke Dyah Pitaloka sebagai Martha: senior di PUANAS yang tampak tenang, namun canggung dalam praktiknya.
-
Cinta Laura Kiehl sebagai Jessica: villain bergaya high fashion yang menambah cita rasa eksentrik dalam cerita.
Film Agen +62 (2025) Bisa Ditonton di Mana?
Catatan penting saat artikel ini ditulis (4 Juli 2025):
Film Agen +62 belum tersedia untuk ditonton secara legal melalui layanan streaming manapun, baik lokal seperti Vidio, KlikFilm, maupun global seperti Netflix atau Amazon Prime.
Namun berdasarkan pola rilis dari rumah produksi Wahana Kreator, besar kemungkinan film ini akan segera tayang di:
-
Netflix Indonesia – berkat popularitas Cinta Laura dan Keanu yang sudah punya proyek sebelumnya di platform ini.
-
Vidio – sebagai platform lokal yang aktif mengakuisisi konten nasional.
-
Amazon Prime Video – sering menjadi tempat tayang film komedi-aksi lokal dengan elemen politik.
Pantau terus status ketersediaannya di JustWatch Indonesia:
👉 https://www.justwatch.com/id/movie/agen-62
Ulasan: Komedi Satir, Chaos yang Absurd, tapi Mengena
1. Premis Unik, Tapi Eksekusinya Campur Aduk
Film ini mengangkat isu serius dengan cara yang ringan dan satir—sebuah formula yang jarang kita lihat di film Indonesia. Judi online yang dikendalikan politisi, penyamaran intel di ruang publik, sampai penyalahgunaan kekuasaan jadi latar cerita yang penuh warna. Namun, banyak penonton (termasuk saya) mengaku merasa campur aduk. Beberapa komedi mengena, tapi sebagian terasa “garing” atau terlalu absurd tanpa konteks yang kuat.
2. Keanu Angelo: Nyentrik tapi Solid
Keanu tampil sebagai Keanu—cempreng, cuek, dan natural. Tapi jangan salah, di film ini ia membuktikan dirinya bisa mengisi adegan serius dengan baik, tidak hanya mengandalkan celetukan atau gaya slapstick.
3. Rieke & Cinta: Dua Poros yang Kontras
-
Rieke Dyah Pitaloka mengejutkan penonton lewat aktingnya yang lembut dan “tidak terlihat seperti akting”.
-
Cinta Laura tampil maksimal sebagai Jessica, seorang antagonis modis dengan vibe “The Devil Wears Prada”, menyajikan performa yang “purrfect” dan mencuri perhatian di banyak adegan.
4. Dialog Kurang Jelas & Editing Kasar
Beberapa dialog terasa kurang terdengar jelas, tertutup musik latar yang terlalu keras. Ditambah lagi, editing kasar dan transisi emosi antartokoh yang tidak mulus membuat beberapa momen kehilangan momentum. Terutama di babak pertama, di mana alurnya terlalu cepat (fast-paced) dan terasa seperti menonton episode pertama dari serial web.
5. Visual & Wardrobe Menawan
Film ini punya visual yang catchy, dengan tata warna dan wardrobe yang menarik perhatian. Sayangnya, koreografi aksi dan sinematografi masih belum optimal, terlihat seperti dua tim berbeda bekerja tanpa koordinasi.
Nilai Sosial: Ketika Komedi Bertemu Realita Pahit
Agen +62 berhasil menyelipkan isu-isu nyata dan berat seperti:
-
Judi online yang melibatkan elit politik
-
Jeratan pinjol
-
Eksploitasi digital anak-anak
-
Relasi kuasa antara rakyat dan negara
Namun, semua dikemas secara menghibur, tanpa kehilangan bobotnya. Inilah yang membuat film ini bukan hanya lucu, tetapi juga bermakna.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Premis unik & aktual | Dialog tidak terdengar jelas |
Akting Keanu, Rieke, dan Cinta yang solid | Beberapa komedi kurang nyambung |
Visual & wardrobe menarik | Editing dan sinematografi kurang halus |
Isu sosial dibalut ringan | Kurangnya pendalaman karakter |
Aksi undercover yang absurd tapi lucu | Terlalu terasa seperti serial |
Kesimpulan: Layak Ditonton, Tapi Harus Siap dengan Chaos-nya
Agen +62 adalah film yang cocok untuk penonton muda yang mencari hiburan dengan makna. Meski tidak sempurna dari sisi teknis, film ini berhasil menyampaikan pesan serius melalui gaya komedi dan satir yang khas Indonesia. Chemistry antar tokoh, kekuatan cast utama, serta keberanian menyentuh topik sensitif jadi nilai tambah utama film ini.
Kalau kamu pencinta film lokal dan suka dengan genre komedi aksi dengan bumbu politik, Agen +62 wajib kamu tonton—terutama saat nanti tayang di platform digital!
Dan kalau kamu sudah nonton, tulis komentarmu di blog atau media sosial! Film ini pasti akan menimbulkan banyak opini berbeda—campur aduk, tapi menyenangkan.